HUBUNGAN
ANTARA PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah
sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi
dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang
berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan
melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka
ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh
karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.
Nih Contoh Kasus dari saya :
Nih Contoh Kasus dari saya :
Tradisi Unik
Lebaran Di Beberapa Negara
Bersama sepupu saya Niky, saya
berkeliling kota Jakarta untuk melihat suasana malam takbiran. Bagi Niky, ini
adalah pengalaman pertamanya merasakan perayaan Idul Fitri. Kebetulan si Niky
merupakan warga negara Amerika Serikat yang kebetulan berada di Jakarta saat
bulan Ramadhan 2011.
“Saya sempat keliling, keren juga
ada banyak petasan dan kembang api. Seperti perayaan 4 Juli, kemerdekaan
Amerika Serikat,” katanya. Ia juga terkesan dengan lantunan gema takbir dari
masjid-masjid yang ia lalui saat berkeliling.
“Besok saya ikut makan-makan. Saya
belum tahu makanan apa saja yang jadi khas saat perayaan. Tetapi saya senang
jalanan di Jakarta sangat kosong dan sepi,” tuturnya.(die g tau kalo hari kerja
jalanan jakarta kaya apa :-d ).
Di beberapa forum dan situs
internet mengenai wisata, ada kecenderungan orang-orang dari negara mayoritas
non-Muslim berwisata ke negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim. Hal ini
mereka lakukan untuk mendapatkan pengalaman langsung kehidupan di bulan
Ramadhan dan perayaan Idul Fitri itu sendiri.
Beberapa negara memang memiliki
ciri khas masing-masing dalam merayakan Lebaran. Perayaan Idul Fitri di
Indonesia, misalnya, tak bisa lepas dari mudik, tunjangan hari raya, ketupat,
dan opor ayam/sayur paya. Bagaimana dengan negara lain?
Festival Gula atau Seker Bayram
merupakan nama untuk Idul Fitri bagi orang Turki. Kemungkinan sebutan ini
muncul karena tradisi mereka saling mengantarkan manisan di hari raya Idul
Fitri. Seperti tradisi sungkem di Indonesia, anak-anak di sana juga bersalaman
dan sembah sujud kepada orangtua. Kemudian orangtua membalas dengan ciuman di
kedua pipi sebagai simbol kasih sayang. Setelah itu, anak-anak pun mendapatkan
hadiah berupa koin uang, permen, atau manisan.
Sementara itu, di Uni Emirat Arab,
lelaki menggunakan thoub atau baju tradisional berupa jubah panjang
berwarna putih lengkap dengan selendang ogal. Adapun perempuannya
melukiskan henna di tangan mereka. Aneka hadiah dibagikan, orang
dewasa memberikan hadiah kepada sesama. Seperti di Indonesia, anak-anak
mendapatkan uang dari orang yang lebih dewasa.
Di Iran, Idul Fitri disebut sebagai
Eyde Fetr. Aneka hidangan yang terbuat dari daging disajikan. Bahan daging yang
biasa dipakai adalah domba dan sapi. Sesuai tradisi, masyarakat Iran tak hanya
menikmati hidangan itu sendiri, tetapi juga memberikan makanan kepada
orang-orang tak mampu.
Setiap tahun orang-orang akan
berkumpul di Green Point, Cape Town, Afrika Selatan. Mereka berkumpul untuk
melihat Bulan di hari terakhir Ramadhan. Menjelang berbuka puasa, mereka sudah
berkumpul bersama kerabat sambil asyik berbincang-bincang, menunggu munculnya
Bulan. Azan maghrib kemudian mengumandang dan Bulan yang muncul pun diumumkan.
Di hari Idul Fitri, warga melaksanakan shalat Id, dilanjutkan berkunjung ke
rumah keluarga.
Bagaimana dengan negara jiran
Malaysia? Tradisi merayakan Lebaran di negeri tetangga itu ternyata tak jauh
berbeda dari masyarakat di Indonesia. Malah bisa dibilang sangat mirip. Sebagai
hidangan khas, masyarakat Malaysia makan ketupat, lemang, lontong, dan rendang.
Setelah shalat Id, mereka berziarah ke makam kerabat. Di rumah, anak-anak akan
memberikan hormat kepada orangtua. Orang yang sudah dewasa dan berpenghasilan
memberikan uang kepada kerabat yang lebih muda.
Ternyata, tak hanya negara-negara
dengan penduduk mayoritas memeluk Islam yang merayakan Idul Fitri dengan
keunikan masing-masing. Beberapa negara mayoritas non-Muslim pun memiliki ciri
khas tersendiri.
Sebut saja India. Orang-orang akan
berkumpul di Jama Masjid yang terletak di New Delhi untuk melakukan shalat Id.
Masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri di New Delhi, ibu kota India.
Mereka juga menyiapkan hidangan khusus yang disebut dengan siwaiyaan,
yakni campuran bihun manis dengan buah kering dan susu. Siwaiyaan hadir
dalam beragam bentuk dan warna.
Di negara kecil Fiji pun terdapat
tradisi serupa. Negara tersebut memang mayoritas non-Muslim. Namun, ada tradisi
unik dalam perayaan Idul Fitri. Hidangan spesial khas Idul Fitri adalah samai,
mi manis yang dicampur dengan susu. Samai disajikan bersama samosas,
sejenis kari ayam atau daging. Uniknya, hanya kaum pria yang datang ke masjid
untuk shalat Id. Di beberapa bagian di Fiji, perempuan tidak pergi ke masjid.
Para pendatang beragama Islam di
Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada membawa tradisi perayaan Idul Fitri ke
negara-negara tersebut. Sama seperti di Indonesia, makan bersama dilakukan
setelah shalat Id. Tak terlupa baju baru untuk menyambut hari kemenangan.
Jika Anda berminat untuk berwisata
di negara-negara tersebut saat Idul Fitri, jangan lupa memesan tiket
penerbangan jauh-jauh hari. Jika tidak, Anda bisa kehabisan tiket. Apalagi di
negara-negara mayoritas Muslim, orang-orang akan beramai-ramai ingin pulang
atau mudik ke negara masing-masing untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Seperti Niky, sebaiknya Anda
memiliki kenalan di negara tujuan wisata. Ini perlu supaya Anda dapat merasakan
secara langsung bagaimana sebuah keluarga merayakan Idul Fitri dengan keunikan
tradisinya.
di bawah ini beberapa foto kebudayaan dan ibadah kalo lagi lebaran :
![]() |
1.solat idul fitri |
![]() |
3. sungkem kepada orang tua |
![]() |
2. saling berjabatan tangan dengan sesama muslim |
![]() |
4. makan makanan khas lebaran bersam ^_^ |
Referensi
:
http://goyangkarawang.com/2010/03/definisi-wujud-dan-unsur-kebudayaan/
http://travel.kompas.com/read/2011/08/31/00191812/Tradisi.Perayaan.Idul.Fitri.di.Berbagai.Dunia
http://www.bing.com/images/search?q=tradisi+idul+fitri&FORM=HDRSC2#x0y1938
http://travel.kompas.com/read/2011/08/31/00191812/Tradisi.Perayaan.Idul.Fitri.di.Berbagai.Dunia
http://www.bing.com/images/search?q=tradisi+idul+fitri&FORM=HDRSC2#x0y1938
Tidak ada komentar:
Posting Komentar