Minggu, 18 November 2012

GePeng (Asli dan Dadakan)

Apabila mendengar istilah gepeng, maka orang segera menghubungkan dengan masyarakat dari desa yang mengadu nasib di kota besar. Namun sejarah orang menggepeng dari desa tersebut sangat langka diungkapkan atau diteliti sebagai kajian khusus ditinjau dari aspek kesejahteraan. bahwa sejak dahulu tidak ada norma-norma sosial yang mengatur dan mengharuskan masyarakat desa untuk berperilaku gepeng.Bahkan jaman sekarang masyarakat perkotaan pun banyak yang menjadi gepeng karena bebrapa faktor yaitu : malas bekerja,umur sudah tua dan aji mumpung contohnya pada saat bulan suci romadhon umat islam berlomba-lomba dalam hal beramal, hal ini dijadikan alasan beberapa oknum masyarakat kota dan pedesaan untuk meraup untung yang sebanyak-banyaknya, padahal sebagian dari meraka bukan dari keluarga yang tidak mampu, maka gepeng bukan hanya sosok dr masyarakat desa tetapi masyarakat kota juga.
Pengaruh Keberhasilan Gepeng :
1. Tingkat Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud dalam pembahasan ini dibatasi pada pendidikan yang pernah dicapai oleh        responden kepala keluarga gepeng. Sebagian besar (71,43%) responden idak pernah mengenyam     pendidikkan, dan sisanya (28,53%) adalah tidak tamat SD. Gepeng di anggap sebagai pekerjaan yang mudah tanpa menggunakan ijzah tinggi tetapi menuai hasil yang ckup besar.
2. Umur
Umur menjadi salah satu faktor penunjang seseorang menjadi gepeng, karena jaman sekarang bila umur sudah di atas 30 sangat sulit mencari pekerjaan di kantor ataupun pabrik industri maka dari itu pada beralih menjadi gepeng yang tak mengenal umur.
3. Jumlah Anggota Keluarga
Berdasarkan hasil pengamatan saya. jumlah anggota keluarga yang berlebihan juga memicu seseorang menjadi gepeng.Karena semakin banyak anggota keluarga bisa menyebabkan lebih banyak pengeluaran dari pada penghasilan.

berikut contoh gambar gepeng asli, gepeng dadakan dan yang lag kejaring rajia gepeng :D

potret keluarga asli GePeng
GePeng dadakan lagi bagi2 duit
                                                                                                                       
GePeng kena rajia









 Langkah pertama yang dapat disarankan adalah dengan tetap mengadakan razia dan hasil razia dipakai untuk memilah-milah pelaku gepeng, terutama dipisahkan pelaku gepeng yang
memupunyai motivasi untuk beralih pekerjaan/GePeng dadakan. Pembinaan tetap dilakukan dengan berusaha menyentuh keserasian pemenuhan kebutuhan material dan spiritual serta keserasian
pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan usaha-usaha yang telah menampakkan hasil di desa asal, terutama mengembangkan peternakan sapi serta menggali usaha-usaha lain yang tampaknya cukup potensial, antara lain usaha industri dan kerajinan rumah tangga (gula aren, ingke, perlengkapan upacara dari daun aren dan lain sebagainya). Semua langkah ini dibarengi dengan langkah pemenuhan kebutuhan spiritual untuk memelihara sikap idealis yang telah ada di
masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar